Pemimpin sebagai figur SATELIT

by ErickIskandar


Posted on 23-Dec-2021



Pemimpin sebagai figur “SATELIT”

 

Looking back - melihat kembali perjalanan hidup maupun karir kita sampai saat ini, segala pengalaman makan asam garam dengan pahit-manis, suka-duka, tawa-tangis…. Dimana kita telah sampai pada titik kesuksesan tertentu sampai saat ini – pasti hal tersebut tidak lepas dari peran dan keterlibatan orang lain yang pernah hadir dalam fase tertentu hidup kita.

 

Orang-orang yang pernah mendukung kita, menantang kita, menginspirasi kita, membuka jalan kita, memotivasi kita. Orang-orang inilah yang telah menjadi figur “Satelit” bagi kita, yaitu figur yang senantiasa hadir secara konsisten saat kita membutuhkannya dan yang kehadirannya memberikan arahan, bimbingan, dan kekuatan. Siapa orang-orang istimewa dalam hidup anda yang pernah menajdi figure “Satelit” bagi anda? Mari ambil waktu sejenak untuk mengingat kembali peran penting mereka dalam membantu kita mencapai kesuksesan kita saat ini. You still remember them, don’t you?

 

Well, tentu sekarang tiba waktunya bagi kita untuk menjadi figur “Satelit” bagi orang lain, terutama dalam konteks karir profesional kita sebagai pemimpin, yaitu anggota tim kita sendiri.

 

Sesuai dengan fungsinya, satelit memiliki 3 kegunaan utama yang penting bagi manusia modern di bumi. Kegunaan tersebut adalah mencakup: melihat lebih jauh gambaran bumi, komunikasi, dan menentukan lokasi. Fungsi-fungsi inilah yang perlu kita jalankan sebagai Pemimpin untuk anggota tim kita.

 

Melihat lebih jauh gambaran bumi – melihat lebih jauh keunikan dan potensi tim kita.

Satelit mampu terbang jauh di atas permukaan bumi, untuk melihat lebih detail visual permukaan bumi. Melalui satelit, NASA mampu mempelajari awan, daratan, lautan, dan es di kutub bumi. Satelit juga mampu mengumpulkan informasi mengenai gas apa saja yang terkandung dalam atmosfer, seperti Karbondioksida. Informasi ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk memprediksi cuaca dan iklim, juga bagi petani untuk memperkirakan kapan waktu tanam dan panen yang tepat.

 

Seperti fungsi satelit ini, sebagai pemimpin kita memiliki peran untuk mampu melihat kekuatan, keunikan dan potensi yang ada dalam diri setiap anggota tim kita. Ambillah sudut pandang yang lebih luas dalam mencermati kinerja dan sikap kerja anggota tim kita. Apa yang memotivasi mereka? Apa yang dengan sangat baik mampu mereka selesaikan? Apa passion mereka? Apa kelebihan dan kekurangan mereka? Kenalilah mereka lebih dalam. Amati lebih detail dan intens kinerja mereka. Pahami mindset yang mereka miliki. Pelajari lebih jauh mereka sebagai pribadi yang unik – bukan sekedar sebagai pekerja yang digaji saja.

 

Kumpulkan informasi mengenai kekuatan mereka, passion mereka, keahlian mereka, potensi mereka. Gunakan informasi ini untuk membuat goal kinerja bagi mereka. Goal yang fit dan sesuai dengan potensi dan kekuatan mereka. Goal yang menantang mereka untuk mengeluarkan kehebatan dan memaksimalkan potensi yang ada. Gunakan juga informasi ini untuk bersama mereka membuat development plan bagi mereka selama 3 – 5 tahun ke depan di organisasi. Pastikan dalam development plan tersebut, tertera dengan jelas project-project yang akan mereka handle maupun training-training yang akan mereka dapatkan -  yang akan membantu mereka bertumbuh secara profesional

 

 

Mengirim sinyal telepon dan televisi – mengirim sinyal “belonging” dan “vulnerability

Satelit memiliki fungsi untuk meneruskan sinyal komunikasi telepon serta sinyal tayangan televisi di seluruh dunia. Sebelum adanya satelit, sinyal televisi dan komunikasi hanya bisa diteruskan lurus, bahkan tidak bisa melewati Gedung-gedung tinggi. Namun sejak ada satelit, menonton televisi dari belahan bumi yang lain dan berkomunikasi dengan orang yang sangat jauh sekalipun menjadi mungkin.

 

Layaknya satelit yang mengirim sinyal komunikasi, pemimpin pun senantiasa mengirimkan sinyal komunikasi – baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Segala bentuk komunikasi sederhana seperti sapaan, tepukan di pundak, respon di WA group, gaya bahasa di email, intonasi dan Bahasa yang dipakai saat meeting, cara bicara saat melakukan percakapan, dsb – semua ini berperan penting untuk mengirim pesan pada anggota tim.

 

Ada dua sinyal penting yang perlu dikirimkan oleh pemimpin bagi anggota timnya:

Sinyal pertama adalah “belonging”. Ini adalah sinyal mengenai “kau adalah bagian dari kami”, “kau diterima disini”, “kau bukanlah outsider”. Sinyal ini penting untuk dikirimkan oleh pemimpin bagi anggota timnya, bahkan mulai dari awal ia masuk diterima bekerja. Ketika seseorang baru bergabung dan sang pemimpin menyambutnya dengan baik, memperlakukannya dengan hormat dan memudahkan jalur informasi baginya – maka ybs akan merasa “feel at home” sedari awal.

 

Sinyal “belonging” juga dapat dipancarkan pemimpin melalui skill active listening. Ketika pemimpin mendengarkan secara aktif, ia sedang mengirim pesan “I see you, I care about what you have to say.” Saat melakukan percakapan, sebagai pemimpin – pastikan kita memperhatikan dan fokus pada 5 detik pertama. Manfaatkan 5 detik pertama tersebut dengan menggunakan intonasi, gestur tubuh dan pemilihan kata-kata dengan sebaik-baiknya.

 

Sinyal “belonging” juga dipancarkan terutama saat pemimpin memperlakukan anggota timnya yang berbuat salah. Ketika fokus pemimpin bukan pada menyalahkan, melainkan pada mengajak timnya untuk belajar dari kesalahan – maka ia sedang memancarkan pesan “It’s safe to tell the truth here.

 

Selain “belonging”, kita sebagai pemimpin juga penting untuk mengirimkan sinyal “vulnerability”. Pemimpin mengirimkan sinyal “vulnerability” ketika ia mengakui kelemahannya. Ketika ia mengakui ketidaktahuannya dan meminta bantuan orang lain. Ketika pemimpin mengakui kelemahannya, hal ini akan memicu orang lain untuk juga melakukan hal yang sama – yang pada akhirnya menciptakan suasana kejujuran / keterusterangan tentang apa yang saling dibutuhkan satu sama lain. Hal ini akan memperkuat hubungan kepercayaan dan rasa solid sebagai sebuah tim.

 

 

Menentukan lokasi dan membuat peta

Satelit akan membantu menentukan lokasi kita berada melalui penerima sinyal GPS (Global Positioning System), seperti yang ada pada ponsel kita. Layaknya satelit yang membantu kita mengakses Google maps maupun Waze, sebagai pemimpin kita perlu menjadi pengarah perjalanan karir anggota tim kita.

 

Berikan gambaran seperti apa kondisi, posisi, jabatan yang anggota tim anda miliki saat ini. Berikan kejelasan mengenai otonomi dan kewenangan yang mereka miliki. Sharingkan informasi organisasi dengan mereka. Ceritakan sejarah organisasi anda, apa yang terjadi dengan departemen anda di masa lalu. Buat mereka memahami dengan lengkap konteks “posisi” mereka saat ini di organisasi.

 

Setelah itu, jelaskan visi anda bagi mereka. Apa yang anda harapkan dari mereka. Kemana anda ingin membawa mereka. Apa tujuan yang mau anda raih dalam kepemimpinan anda. Jadilah seperti nahkoda kapal yang sedang menjelaskan peta perjalanan pada anggota tim anda. Jelaskan titik posisi lokasi “kapal” (departemen) anda saat ini. Sharingkan kemungkinan-kemungkinan “ombak” (tantangan) yang akan dihadapi. Jelaskan pembagian peran masing-masing. Bangkitkan inspirasi mengenai apa yang akan terjadi ketika berhasil mencapai tujuan / goal departemen / organisasi anda.

 

Ingatlah, sebagai pemimpin anda-lah yang berperan menciptakan kejelasan akan “peta” dan “tujuan lokasi” bagi anggota tim anda. Jika anda sendiri juga bingung dengan peta karir anda saat ini, niscaya anggota tim anda pun akan ikut bingung. Mereka hanya akan sekedar bekerja tanpa arah dan tanpa tahu apakah mereka akan bertumbuh dan berkembang dibawah kepemimpinan anda.

 

 

Leaders, inilah tiga peran penting kita untuk menjadi figur satelit bagi anggota tim kita. Figur yang senantiasa hadir saat mereka membutuhkan – yang memberikan kekuatan dan kejelasan arah bagi perkembangan dan pertumbuhan diri mereka.

 

Have a great leadership journey!