Posted on 10-Oct-2016
Ada Manager yang melakukan Coaching, ada Manager yang sesekali melakukan Coaching, dan ada Manager yang tidak melakukan Coaching. Tahun 2015, penelitian yang dilakukan oleh ICF (International Coach Federation) bersama PricewaterhouseCoopers LLC di 137 negara menunjukkan bahwa para Manager Perusahaan di Asia hanya 18% yang menggunakan ketrampilan Coaching dalam peran kepemimpinan mereka. Sementara di Eropa angkanya adalah 27% dan di Amerika Utara 33%. Peluangnya adalah: jika anda menjadi Manager yang menggunakan pendekatan Coaching bagi tim anda, anda menjadi Manager yang memiliki keunggulan kompetitif.
Setiap karyawan memiliki kebutuhan untuk bertumbuh dan menjalani pekerjaan mereka dengan penuh makna. Dengan melakukan Coaching Conversation, Manager membantu anggota timnya untuk bertumbuh dengan menimba inspirasi dari pengetahuan, kemampuan dan pengalaman mereka sendiri. Manager yang melakukan Coaching Conversation juga membantu membangkitkan kesadaran anggota timnya dalam memberi makna secara berbeda terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Pada akhirnya, dengan segala pencapaian maupun prestasi yang pernah kita torehkan bagi organisasi kita, pencapaian sesungguhnya adalah ketika kepemimpinan kita telah menyentuh kehidupan anggota tim kita dengan cara yang tidak akan mereka lupakan.
Coaching Conversation yang berdaya akan menjadi pengalaman yang menginspirasi, menguatkan, menyadarkan, terkadang menantang untuk mendorong anggota tim menjadi diri mereka yang terbaik dan mencapai keunggulan yang mereka inginkan.
Mari mulai dengan 4 prinsip fundamental yang perlu kita pupuk terus menerus dalam perjalanan panjang kita menjadi Coach yang berdaya bagi anggota tim kita :
Bangun hubungan kepercayaan
Apakah anda mau mendapat Coaching dari orang yang tidak anda percaya? Tentu tidak! Apakah anda akan mampu membuka diri secara penuh saat mendapat Coaching dari orang yang anda tidak memiliki relasi positif dengannya? Tentu juga tidak. Leadership is about relationship on a daily basis. Dalam keseharian, bangunlah relasi positif, hindari menghakimi, hindari kata-kata yang menurunkan semangat, gunakan kata-kata yang membangkitkan semangat. Kualitas pada momen coaching conversation ditentukan oleh kualitas relasi yang terjalin di luar momen tersebut, yaitu pada setiap momen interaksi keseharian kita dengan anggota tim kita. Tidak pernah ada Coach yang hebat lahir dari Manager yang suka berkata kasar, mengkritik di depan umum, diam cari aman saat perannya dibutuhkan, ataupun pelit apresiasi.
Otentisitas
Keaslian. Orisinalitas. Tulus untuk membantu. Kejujuran dan keterbukaan diri yang mengalir tanpa paksaan, tidak dibuat-buat. Menjadi Coach yang otentik artinya menjadi diri sendiri yang asli, yang tidak perlu berpura-pura tampil menyenangkan atau hebat di hadapan Coachee untuk mendapat kesan positif. Relasi yang dibangun dalam coaching conversation adalah relasi positif yang didasarkan pada kepercayaan dan ketulusan untuk membuka diri terhadap pengalaman dan inspirasi satu sama lain.
Hadir secara penuh
Pernahkah anda melakukan pembicaraan dengan orang lain yang anda tahu ternyata pikirannya sedang memikirkan hal lain? Tentu anda akan merasa terganggu. Coaching conversation yang berdaya membutuhkan kehadiran secara penuh dari sang Coach bagi Coachee-nya. Memberikan perhatian dan konsentrasi penuh pada issue yang diangkat coachee. Kehadiran secara penuh pada momen saat ini tanpa penghakiman terhadap apa yang terjadi, sungguh memerlukan ketrampilan yang perlu dilatih terus menerus. Seperti orangtua yang meletakkan dulu kesibukan pekerjaannya di rumah untuk memenuhi permintaan anak balitanya untuk bermain bersama, maka sang orangtua akan hadir secara penuh menemani sang anak bermain. Hadir secara penuh dalam coaching conversation ibarat seperti menemani Coachee berjalan-jalan menyusuri jalan setapak yang ia pilih sendiri rute-nya, dimana Coach menjadi teman perjalanan yang setia, berfokus penuh pada aspirasi, keinginan dan tujuan yang dipilih coachee.
Partner bagi pertanggungjawaban kinerja
Manager / Pemimpin yang menjalankan peran Coach bukan hanya berperan pada saat momen coaching conversation dilakukan, namun juga berperan secara menyeluruh bagi pertumbuhan anggota timnya dalam keseharian diluar momen coaching conversation tersebut. Artinya, sebagai Coach, Manager akan mendampingi proses kerja dan kinerja anggota timnya. Setelah mendapatkan komitmen tindakan dari coaching conversation yang dilakukan, coach akan terus melakukan follow up dengan secara berkelanjutan mengecek, mereview, memberikan feedback maupun apresiasi dari apa yang sudah dilakukan oleh anggota timnya. Manager yang menjadi Coach tidak akan lepas tangan setelah selesai sesi coaching conversation, karena ia akan menjadi partner yang terus mendampingi anggota timnya bagi peningkatan kinerja mereka.
4 prinsip fundamental ini ditunjang dengan coaching skill & coaching mindset yang efektif akan menempa kita menjadi Coach yang berdaya bagi orang lain.
Selamat menjalankan peran kita sebagai Coach yang berdaya. Happy Coaching !