Posted on 31-Jul-2023
Pernahkah anda masuk ke dalam suatu lingkungan kerja / karir yang baru dan kemudian merasa kesulitan beradaptasi di awal dan merasa terlalu “berbeda” dengan yang lain?
Setiap dari kita pasti pernah jadi “anak baru” di suatu fase hidup kita, entah itu lingkungan kerja baru / lingkungan tetangga baru / lingkungan organisasi baru, dsb. Bagaimana anda merefleksikan proses adaptasi anda sebagai “anak baru?”
Tips beradaptasi dengan efektif di lingkungan kerja / karir yang baru adalah dengan mendayagunakan apa yang disebut oleh Psikolog Sosial Edwin Holland sebagai “idiosyncrasy credits.” Gampangnya begini: Saat pertama kali masuk ke lingkungan baru, anda pertama-tama menyamakan diri anda terlebih dahulu dengan kebiasaan / norma perilaku yang ada. Dengan demikian anda akan mendapat “poin / kredit”. Ketika seiring berjalannya waktu, anda sudah mendapat kepercayaan dari lingkungan tersebut, barulah kemudian secara bertahap anda menggunakan “poin / kredit” tabungan anda untuk berani tampil beda. Lakukan terobosan, berikan inovasi, sampaikan ide-ide nyeleneh anda.
Jika dari awal sebagai “anak baru” anda langsung tampil beda, niscaya anda akan cenderung tidak diterima oleh lingkungan. Namun jika anda secara bertahap mendayagunakan idiosyncrasy credits anda, maka dapat dipastikan bahwa tampilan nyeleneh anda, ide inovatif anda, gaya komunikasi unik anda yang berbeda akan lebih mudah diterima oleh lingkungan anda.
.......
Tahukah anda bahwa band The Beatles di tahun 1950-an ketika mereka belum terkenal, mereka sempat tampil beda dan nyeleneh dari kebanyakan band Indie di Inggris kala itu? Di zaman tsb, mayoritas band di Inggris cenderung tampil klimis, berambut pendek, rapih, konservatif. Namun kala itu, The Beatles tampil dengan rambut gondrong, jaket kulit, dan tampilan panggung yang unik.
Ternyata hal ini tidak membuat mereka mendapat perhatian yang baik dari khalayak umum. Kemudian sang Manager segera melakukan strategi “idiosyncrasy credits” dengan menerapkan aturan sbb:
Intinya mereka tampil menyamakan diri dengan band-band yang lain. Strategi tersebut berhasil. Booking pun bermunculan, dan dalam hitungan bulan mereka telah mendapat kontrak dan menelurkan single hit “Love Me Do.”
Kemudian di puncak ketenaran mereka di tahun 1966, secara bertahap The Beatles mulai menggunakan “poin” idiosyncrasy credits mereka dengan tampil unik dan beda:
Hasil suatu analisis menunjukkan bahwa sebelum tahun 1966, 91% musik mereka lebih banyak bertema lagu-lagu cinta. Namun semenjak album “Revolver” keluar di tahun 1966 dan seterusnya, lagu tema cinta mereka hanya sekitar 16%.
The Beatles telah mejadi begitu populer sehingga mereka tidak perlu lagi menjadi konvensional.
.......
So katakanlah sebagai anak baru di lingkungan pekerjaan anda, anda memiliki ide-ide unik / tidak biasa yang ingin anda kontribusikan bagi perusahaan. Maka langkah awal adalah dengan mendapatkan poin idiosyncrasy credits anda:
1. Bertindaklah “Normal”
Saat masuk menjadi anak baru, pelajarilah kebiasaan-kebiasaaan yang ada. Bagaimana gaya dan karakter atasan dan kolega anda? Samakanlah diri anda dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Tampillah normal terlebih dahulu. Jangan langsung menyampaikan ide unik ataupun kontribusi yang “stand out” di hari-hari pertama. Santai saja. Upayakan untuk “Fit In” dengan apa yang menjadi normal di kebanyakan orang di lingkungan tersebut.
2. Sepakat dulu terhadap norma yang ada
Kendatipun ada yang tidak anda setujui terkait hal-hal tertentu di pekerjaan / tim anda, tahan diri terlebih dahulu. Jadilah team player yang solid. Upayakan untuk ikut arus dulu terkait norma-norma yang ada.
3. Simpan dulu pertanyaan / arguman unik anda
Untuk awal-awal, simpan dulu saja pertanyaan / argumen unik anda. Ketika seiring berjalannya waktu anda telah mendapat kepercayaan yang cukup, anda akan lebih mudah dan bebas untuk menyampaikan ide / pertanyaan / argumen unik anda.
Kumpulkan terlebih dahulu “poin-poin” idiosyncrasy credits anda dengan confirm dan melakukan “fit in” terhadap kebiasaan-kebiasaan / gaya di lingkungan kerja anda. Tabung dulu kepercayaan yang anda dapatkan. Akan tiba nanti waktunya anda dapat menggunakan poin tabungan anda tersebut untuk dengan bebas memberikan kontribusi / ide unik anda yang berbeda dengan yang lain.
Reference: The Power of Being an Outsider In an Insider World by Olga Khazan